Jumat, 17 September 2010

Dua Oknum Polisi “ Meceki “ Tidak ditahan

Denpasar (Bali Post)

Penyidik reskrimPoltabes Denpasar tidak menahan lima penjudi kartu ceki, termasuk dua oknum polisiyang ditangkap,senin (13/9) lalu. Alasannya penyidik menjerat kelima pelaku dengan pasal 303 bis KUHP yang hukumannya dibawah lima tahun penjara. Hal ini disampaikan kapoltabes Denpasar Kombes Pol. Suryanbodo Asmoro ketika diminta konfirmasinya, Rabu (15/9) kemarin.

kapoltabes Denpasar Kombes Pol. Suryanbodo mengatakan, jika hukumannya dibawah lima tahun, tidak dilakukan penahanan. Hal itu sudah diatur dengan undang – undang. Hasil penyidikannya terhadap kelima pelaku judi itu, mereka dijerat dengan pasal 303 bis.kami tidak menahannya, tetapi proses hokum tetap berjalan sesusi aturan yang berlaku,” jelasnya kepada awak media kemarin.

Sementara itu, pengakuan salah satu pelaku judi sekaligus pemilik rumah, Ibu AL, dirinya sebetulnya tidak bermain judi. Ibu AL hanya disuruh untuk memegang salah satu kartu pemain. Pemain itu meninggalkan dan meminta dirinya untuk memegang kartu sementara. Ibu AL mengaku hanya memegang kartu salah satu pemain. Tetapi kita masih selidiki terus,” ungkapnya.

Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. Gde Sugiayarmengatakan, terkait oknom polisi yang terpergok meceki itu, nanti akan menunggu hasil ponis pengadilan. Jika vonisnya lebih dari tiga bulan, maka disidang disiplin akan dijadikan pertimbangan juga. Pimpinan atau atasan mereka yang akan memutuskan pemecatan atau PTDH.

Dikutif dari : Harian Bali Post ( kamis Paing, 16 september 2010 ) Halaman 2 .

Selasa, 14 September 2010

Penyakit Radang Usus Buntu (Appendicitis)


Sebelum dibahas lebih jauh mengenai radang usus buntu yang dalam bahasa medisnya disebut Appendicitis, maka lebih dulu harus difahami apa yang dimaksud dengan usus buntu. Usus buntu, sesuai dengan namanya bahwa ini merupakan benar-benar saluran usus yang ujungnya buntu. Usus ini besarnya kira-kira sejari kelingking, terhubung pada usus besar yang letaknya berada di perut bagian kanan bawah.

Usus buntu dalam bahasa latin disebut sebagai Appendix vermiformis, Organ ini ditemukan pada manusia, mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil. Pada awalnya Organ ini dianggap sebagai organ tambahan yang tidak mempunyai fungsi, tetapi saat ini diketahui bahwa fungsi apendiks adalah sebagai organ imunologik dan secara aktif berperan dalam sekresi immunoglobulin (suatu kekebalan tubuh) dimana memiliki/berisi kelenjar limfoid.
Seperti organ-organ tubuh yang lain, appendiks atau usus buntu ini dapat mengalami kerusakan ataupun ganguan serangan penyakit. Hal ini yang sering kali kita kenal dengan nama Penyakit Radang Usus Buntu (Appendicitis).

  • Penyebab Penyakit Radang Usus Buntu (Appendicitis)

  • Penyakit radang usus buntu ini umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri, namun faktor pencetusnya ada beberapa kemungkinan yang sampai sekarang belum dapat diketahui secara pasti. Di antaranya faktor penyumbatan (obstruksi) pada lapisan saluran (lumen) appendiks oleh timbunan tinja/feces yang keras (fekalit), hyperplasia (pembesaran) jaringan limfoid, penyakit cacing, parasit, benda asing dalam tubuh, cancer primer dan striktur.

    Diantara beberapa faktor diatas, maka yang paling sering ditemukan dan kuat dugaannya sebagai penyabab adalah faktor penyumbatan oleh tinja/feces dan hyperplasia jaringan limfoid. Penyumbatan atau pembesaran inilah yang menjadi media bagi bakteri untuk berkembang biak. Perlu diketahui bahwa dalam tinja/feces manusia sangat mungkin sekali telah tercemari oleh bakteri/kuman Escherichia Coli, inilah yang sering kali mengakibatkan infeksi yang berakibat pada peradangan usus buntu.

    Makan cabai bersama bijinya atau jambu klutuk beserta bijinya sering kali tak tercerna dalam tinja dan menyelinap kesaluran appendiks sebagai benda asin, Begitu pula terjadinya pengerasan tinja/feces (konstipasi) dalam waktu lama sangat mungkin ada bagiannya yang terselip masuk kesaluran appendiks yang pada akhirnya menjadi media kuman/bakteri bersarang dan berkembang biak sebagai infeksi yang menimbulkan peradangan usus buntu tersebut.

    Seseorang yang mengalami penyakit cacing (cacingan), apabila cacing yang beternak didalam usus besar lalu tersasar memasuki usus buntu maka dapat menimbulkan penyakit radang usus buntu.

  • Gambaran Penyakit Radang Usus Buntu (Appendicitis)

  • Peradangan atau pembengkakaan yang terjadi pada usus buntu menyebabkan aliran cairan limfe dan darah tidak sempurna pada usus buntu (appendiks) akibat adanya tekanan, akhirnya usus buntu mengalami kerusakan dan terjadi pembusukan (gangren) karena sudah tak mendapatkan makanan lagi.

    Pembusukan usus buntu ini menghasilkan cairan bernanah, apabila tidak segera ditangani maka akibatnya usus buntu akan pecah (perforasi/robek) dan nanah tersebut yang berisi bakteri menyebar ke rongga perut. Dampaknya adalah infeksi yang semakin meluas, yaitu infeksi dinding rongga perut (Peritonitis).

  • Tanda dan Gejala Penyakit Radang Usus Buntu

  • Gejala usus buntu bervariasi tergantung stadiumnya;
    1. Penyakit Radang Usus Buntu akut (mendadak).
      Pada kondisi ini gejala yang ditimbulkan tubuh akan panas tinggi, mual-muntah, nyeri perut kanan bawah, buat berjalan jadi sakit sehingga agak terbongkok, namun tidak semua orang akan menunjukkan gejala seperti ini, bisa juga hanya bersifat meriang, atau mual-muntah saja.

    2. Penyakit Radang Usus Buntu kronik.
      Pada stadium ini gejala yang timbul sedikit mirip dengan sakit maag dimana terjadi nyeri samar (tumpul) di daerah sekitar pusar dan terkadang demam yang hilang timbul. Seringkali disertai dengan rasa mual, bahkan kadang muntah, kemudian nyeri itu akan berpindah ke perut kanan bawah dengan tanda-tanda yang khas pada apendisitis akut yaitu nyeri pd titik Mc Burney (istilah kesehatannya).
    Penyebaran rasa nyeri akan bergantung pada arah posisi/letak usus buntu itu sendiri terhadap usus besar, Apabila ujung usus buntu menyentuh saluran kencing ureter, nyerinya akan sama dengan sensasi nyeri kolik saluran kemih, dan mungkin ada gangguan berkemih. Bila posisi usus buntunya ke belakang, rasa nyeri muncul pada pemeriksaan tusuk dubur atau tusuk vagina. Pada posisi usus buntu yang lain, rasa nyeri mungkin tidak spesifik begitu.

  • Pemeriksaan diagnosa Penyakit Radang Usus Buntu

  • Ada beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan oleh Tim Kesehatan untuk menentukan dan mendiagnosa adanya penyakit radang usus buntu (Appendicitis) oleh Pasiennya. Diantaranya adalah pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan radiology ;
    1. Pemeriksaan fisik.
      Pada appendicitis akut, dengan pengamatan akan tampak adanya pembengkakan (swelling) rongga perut dimana dinding perut tampak mengencang (distensi). Pada perabaan (palpasi) didaerah perut kanan bawah, seringkali bila ditekan akan terasa nyeri dan bila tekanan dilepas juga akan terasa nyeri (Blumberg sign) yang mana merupakan kunci dari diagnosis apendisitis akut.

      Dengan tindakan tungkai kanan dan paha ditekuk kuat / tungkai di angkat tinggi-tinggi, maka rasa nyeri di perut semakin parah. Kecurigaan adanya peradangan usus buntu semakin bertambah bila pemeriksaan dubur dan atau vagina menimbulkan rasa nyeri juga. Suhu dubur (rectal) yang lebih tinggi dari suhu ketiak (axilla), lebih menunjang lagi adanya radang usus buntu.

    2. Pemeriksaan Laboratorium.
      Pada pemeriksaan laboratorium darah, yang dapat ditemukan adalah kenaikan dari sel darah putih (leukosit) hingga sekitar 10.000 – 18.000/mm3. Jika terjadi peningkatan yang lebih dari itu, maka kemungkinan apendiks sudah mengalami perforasi (pecah).

    3. Pemeriksaan radiologi.
      foto polos perut dapat memperlihatkan adanya fekalit. Namun pemeriksaan ini jarang membantu dalam menegakkan diagnosis apendisitis. Ultrasonografi (USG) cukup membantu dalam penegakkan diagnosis apendisitis (71 – 97 %), terutama untuk wanita hamil dan anak-anak. Tingkat keakuratan yang paling tinggi adalah dengan pemeriksaan CT scan (93 – 98 %). Dengan CT scan dapat terlihat jelas gambaran apendiks.

  • Penanganan dan Perawatan Penyakit Radang Usus Buntu

  • Bila diagnosis sudah pasti, maka penatalaksanaan standar untuk penyakit radang usus buntu (appendicitis) adalah operasi. Pada kondisi dini apabila sudah dapat langsung terdiagnosa kemungkinan pemberian obat antibiotika dapat saja dilakukan, namun demikian tingkat kekambuhannya mencapai 35%.

    Pembedahan dapat dilakukan secara terbuka atau semi-tertutup (laparoskopi). Setelah dilakukan pembedahan, harus diberikan antibiotika selama 7 – 10 hari. Selanjutnya adalah perawatan luka operasi yang harus terhindar dari kemungkinan infeksi sekunder dari alat yang terkontaminasi dll.

    Sumber:

    Jumat, 10 September 2010

    Saudaraku semua tiang ucapkan terimakasi.


    Selasa 31 Agustus 2010 pagi kira - kira jam 07.00 wita perut bagian kanan saya terasa sakit. Dengan kondisi badan yang agak loyo saya dilarikan ke RS. Tabanan oleh paman. Setelah mendapatkan pemeriksaan di IRD dan hasil LAB yang keluar diagnosanya bahwa saya harus di oprasi appendik (usus buntu). Akhirnya saya harus dirawat selama empat hari di kamar M O8 Griyatama RS. Tabanan.

    Melalui tulisan ini ijinkan saya mengucapkan terimakasi kepada semuanya yang telah memberikan semangat dan doa selama saya dirawat di RS. Tabanan. Terimakasi yang sebesar - besarnya saya ucapkan Kepada:

    1. Orang tua, kakak, adik serta semua keluarga saya misan minon yang tercinta.
    2. Rekan - rekan anggota ST. Tengah Gulingan.
    3. Semeton Yowana Paramartha Pande Provinsi Bali (PandBers), agus d atas fotonya
    4. Rekan - rekan Guru SMU N 1 Baturiti
    5. Bapak Ketut Purnaya dan Putu Purnawan kacit atas bantuan ngurus kamarnya.
    6. Siswa - siswi SMA N 1 Baturiti yang terus memberi doa melalui SMS
    7. Pak Made Santika dan Beli Putu Agus selaku Panitia Loka Sabha MSWP Kab. Badung
    8. Tentunya tim Medis RS. Tabanan beserta semua saudara yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu

    Sekarang saya sdh dinyatakan sehat oleh dokter setelah melakukan pemeriksaan terakhir tgl 9 september kemarin.

    Suksma atas semua semangat dan doanya..... Mohon maaf atasegala kekurangannya.

    Senin, 06 September 2010

    Undangan

    MAHA SEMAYA WARGA PANDE

    KABUPATEN BADUNG

    PANITIA LOKA SABHA III MSWP BADUNG

    Sekretariat Jl. I Gst. Kt. Jelantik No. 56, Mengwi, Telp. (0361) 7892670.

    Mengwi, 4 September 2010

    Wilangan : 01/PLS.III MSWP-BD/IX/2010. Kaatur ring :

    Lepitan : .1 (siki) gabung-. Para Panitia Loka Sabha III MSWP

    Kabupaten Badung Warsa 2010

    Pariindikan : Pesungkem paruman. Ring-

    Suang-suang genah.

    ==============

    Om Swastyastu.

    Ngeninin paruman Panitia Loka Sabha III Maha Semaya Warga Pande Kabupaten Badung ring rahina Redite Wage , Wuku Wayang, pinanggal 29 Agustus 2010, uningayang titiang pesungkem paruman sane kesungkemin mekadi ring sor :

    1. Panitia Loka Sabha III Maha Semaya Warga Pande Kabupaten Badung warsa 2010 sampun kepastikayang kewentenan nyane.

    2. Panitia Pelaksana Loka Sabha III Maha Semaya Warga Pande Kabupaten Badung warsa 2010 jagi ngawentenang Parum maosang pariindikan prebiye seksi suang-suang.

    1. Seantukan asapunika tityang nunas semeton Panitia mangde praside ngerawuhin paruman Panitia Loka Sabha III MSWP Kabupaten Badung sane jagi kelaksanayang nuju :.

    Rahina

    Pinanggal

    Dauh

    Genah

    Pengangge

    Acara

    :

    :

    :

    :

    :

    :

    Redite Pon, Wuku Dukut;

    12 September 2010;

    Pukul 10.00 Wita;

    Pura Pande Kedonganan, Br Kedonganan, Jimbaran Kuta.

    Adat Madya.

    Ngewilangan prebiye suang-suang Seksi;Tata Cara ngamolihan jinah/dana anggen prebiyan Loka Sabha sane jagi elaksnayang

    2. Riantukan Parumane mabuat pisan tityang nunas mangde para uleman ngerawuhin ring kanjekan galah.

    Asapunika atur piuning titiang, mogi-mogi sida arsa kedagingin, nenten lali tiang ngriyinin ngaturang suksmaning manah.

    Om Santih, Santih, Santih, Om.

    Panitia Loka Sabha III Maha Semaya Warga Pande

    Kabupaten Badung

    K e t u a, Sekretaris,

    GEDE SANTIKA, SE. I MADE SURYANTARA, SE

    Kaatur naler majeng ring :

    1. Manggala Maha Semaya Warga Pande Prop. Bali

    2. Para Pengurus MSWP Kabupaten Badung

    3. A r s i p.-