Jumat, 04 November 2011

Pracasti Pande (Bagian 01 – Pendahuluan)

Dikutif dari www.pandebaik.com

Buku berikut secara kebetulan saya pinjam dari Jero Mangku Wija di Peraupan Peguyangan Denpasar Utara, saat dilaksanakannya Rapat Maha Semaya Warga Pande Kota Denpasar, Sabtu 15 oktober 2011 beberapa waktu lalu. Buku ini merupakan hasil salin ulang I Gede Saptha Yasa di Malang, 19 Mei 2000 dari sebuah buku dalam ejaan yang belum disempurnakan, diterbitkan oleh Pustaka Balimas 1 April 1958 dan diterjemahkan oleh I Gusti Bagus Sugriwa.

Adapun sumber utama buku ini adalah Lontar berbahasa Kawi Bali, yang aslinya diterima dari Mengwi dan disalin pada tanggal 16 Juni 1952 oleh Wayan Mendra, Pegawai Gedung Kertya. Salinan Lontar dengan nomor Va 2404 ini dipinjam oleh I Gusti Bagus Sugriwa atas permintaan beberapa Warga Pande, dari Gedong Kirtya Singaraja.

PENDAHULUAN

Om Avighnam Astu Namo Sidham

Om Svastyastu

Dari beberapa warga Pande, dengan tulus hati meminta kepada I Gusti Bagus Sugriwa, agar berusaha menterjemahkan Pracasti Pande dari lontar (kitab pustaka) yang berbahasa Kawi Bali ke bahasa Bali umum atau bahasa Indonesia, supaya dapat merupakan suluh sekedarnya untuk menerangi gelap pandangan dalam garis besar riwayat leluhurnya, istimewa bagi generasi muda yang akan datang.

Permintaan yang timbul dengan hati tulus ikhlas ini sangat berkesan dihatinya, kemudian tumbuh dengan subur gairah hasrat untuk memenuhinya berdasarkan pengertian dan harapan, semoga karenanya dapat membangkitkan ingatan kenangan dan cinta bakti kepada leluhurnya dan dapat pula mempercontoh dharma susila kawitannya dalam ajaran agama yang layak dipergunakan sebagai suatu pegangan atau pedoman dalam pergolakan hidupnya sebagai manusia susila, sesuai dengan inti hakekat, ajaran agama Hindu di Bali, disamping bersembahyang kepada Hyang Widhi Waca berbakti kepada Bhatara-Bhatari (kawitan-kawitan). Bagi mereka yang lupa dengan kawitannya tidaklah mempunya pegangan yang kuat untuk berdiri diatas tumpuan masyarakat.

Kita sebagai masyarakat khususnya masyarakat Bali merasa sangat beruntung dengan keberadaan Gedong Kertya di Singaraja yang menyediakan berbagai jenis lontar, pustaka-pustaka. Dari Gedong Kertya inilah Pracasti Pande dipinjam oleh I Gusti Bagus Sugriwa dengan nomor Va 2404 dan diterjemahkannya. Lontar aslinya diterima dari Mengwi dan disalin pada tanggal 16 Juni 1952 oleh Wayan Mendra pegawai Gedong Kertya.

Mengingat Pracasti Pande yang diterjemahkan oleh I Gusti Bagus Sugriwa tanggal 1 April 1958 diterbitkan oleh Pustaka Balimas dalam ejaan yang belum disempurnakan, maka kami mencoba menyalin kembali tanpa menyimpang dari isi aslinya. Salinan Pracasti ini bukan dimaksud untuk diperbanyak dan diperjualbelikan. Kami menyalin kembali Pracasti Pande ini tujuannya guna mempermudah memahami isi dari Pracasti Pande. Kami berharap semoga salinan yang ejaannya telah kami sempurnakan ini bermanfaat bagi semuanya khususnya Warga Pande.

Om Santih, Santih, Santih Om

Tidak ada komentar:

Posting Komentar