Sabtu, 03 Juli 2010

Mekemit lanjutan

Pagi pun tiba....... saatnya menanti matahari keluar agar semua dingin terlepas dari dalam raga ini..... saya bersama beli Ande novi,e bergegas menuju pinggir danau tamblingan, yang tujuannya tidak ada lain adalah untuk berjemur, sambil menatap matahari pagi dari danau tamblingan.
Dari kejauhan nampak yande putrawan, pande bali, pande lukis, beli yogi ngobrol bersama pak dedes yang didampingi pengelingsir lainnya. Bersama juga ditempat itu bapak Suteja Neka dengan memegang keris mendekati tempat itu. Setelah di telpn sama yande kami bertiga bergegas mendekati jaba pura yang masih di areal parkir. Sesampai disana bapak suteja neka juga sudah berdiri disamping pak dedes. Pak inilah penggagas yowana paramartha pande di tingkat kabupaten. Sambil menunjuk yande selaku koordinator denpasar dan saya selaku koordinator badung. Dengan bangganya bapak suteja neka menjawab : saya sangat mendukung dan mbersedia mempasilitasi pembentukan yowana ini.
Waktu berjalan tidak terasa. Satu per satu mobil memasuki areal parkir pura. Pada saat itu merupakan hari penyineban karya. Tampak pura dipenuhin sekitar 1500 semeton pande dari seluruh bali.
Upacara penyineban segera dimulai. Diawali dengan pembacaan prasasti tamblingan tahun caka 1932 (2010), yang merupakan jawaban dari prsasti 6 abad yang lalu, pada masa pemerintahan prabu wengker dimajapahit. Isi prsasti majapahit yang di jawad adalah: memerintahkan semua warga pande tamblingan yang rarud untuk kembali, karena upaya penyatuan nusantara oleh gajah mada sudah berhasil. Isi prasati tamblingan saat ini adalah: kami warga pande seluruh bali, telah kembali ketamblingan dan telah berhasil membangun sebuah pura ditempat peninggalan leluhur kami, dan saat ini telah dilaksanakan upacara pemelaspasan dan ngenteg linggih pura , yang kami beri nama " pura penataran pande tamblingan"
Upacara Naganyarin dan penyineban pun dimulai dengan dipuput tiga Sira Empu Pande., Setelah sembahyang dilaksanakan, novi'e dan beli ande nunas pewintenan, dan mereka duduk berdua layaknya orang yang melakukan upacara mebeyekaonan sampai proses pewintenan selesai. Setelah acara pewintenan dilanjutkan dengan nuek bagoa pulekerti , nanem bagia pulakerti dan ngiring ida betara meyoga ring pura penataran pande kayu putih......
Demikian perjalanan mekemit ini, tidak lupa saya sampaikan bahwa setelah 42 hari, tepatnya tanggal 7 agustus ini kembali dilaksanakan upacara di pura penataran pande tamblingan.......... suksma.

1 komentar:

  1. Pertama, teruslah menulis dan berusaha mencari gaya bahasa sendiri.
    Kedua, usahakan agar penampilan tulisan (bukan gaya bahasa) enak untuk dibaca. Maksudnya terpisah dalam paragraf, contohnya lihat pada tulisan sebelumnya.
    Ketiga, perhatikan tanda baca, kata dan kalimat agar satu sama lain tidak saling bersinggungan. hindari pengulangan makna.
    Keempat, gunakan kata ganti dan tanfda petik apabila diperlukan. contoh :
    "Pak inilah penggagas yowana paramartha pande di tingkat kabupaten." Sambil menunjuk yande... bla bla bla...

    BalasHapus